cover
Contact Name
pramesti
Contact Email
fadesti@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
fadesti@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Gelar : Jurnal Seni Budaya
ISSN : 14109700     EISSN : 26559153     DOI : -
Core Subject : Humanities, Art,
Gelar focuses on theoretical and empirical research in the Arts and Culture.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 18, No 1 (2020)" : 7 Documents clear
Fungsi Belajar Tari Srimpi Sangupati Gaya Kasunanan Bagi Penari di Keraton Surakarta indah cahyasari
Gelar : Jurnal Seni Budaya Vol 18, No 1 (2020)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/glr.v18i1.2769

Abstract

Srimpi Sangupati dance has beauty which is visualized by smooth move and in flow. The Process of Srimpi Sangupati dance creation is created based on devotion to life experience, that is why Srimpi Sangupati dance is full of education value. This writing is for analyzing kinds of benefits in learning Srimpi Sangupati Dance in Kasunanan Style. This research analysis process uses qualitative approach. Qualitative descriptive research method is done by study book, observation and interview. The research result concludes that learning Srimpi Sangupati in Kasunanan Style has benefits for ethics education, social, religious and cognitive  source.
Lokalitas sebagai Identitas Masyarakat Kampung Mahmud Anggar Erdhina Adi
Gelar : Jurnal Seni Budaya Vol 18, No 1 (2020)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (886.356 KB) | DOI: 10.33153/glr.v18i1.3019

Abstract

Artikel ini merupakan hasil penelitian tentang lokalitas sebagai identitas masyarakat kampung Mahmud.  Sebagai salah satu kampung yang memiliki keunikan adat dan tradisi, kampung Mahmud kini menghadapi berbagai macam tantangan baik dari masyarakat dalam maupun luar. Imbasnya adalah muncul berbagai macam persoalan baik secara sosial maupun kultural. Hal ini dikarenakan lemahnya pewarisan identitas tentang lokalitas masyarakat Kampung Mahmud. Penelitian ini memiliki tujuan sebagai sebuah pemahaman mengenai lokalitas sebagai identitas kultural khususnya untuk masyarakat kampung adat. Sebagai sebuah kampung religi yang harus memiliki identitas kelokalan, kampung ini seringkali berbenturan dengan nilai adat dan tradisi yang datang dari luar dan kian mengaburkan identitas kultural kampung tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan etnografi. Sedangkan tipe penelitiannya adalah penelitian deskriptif kualitatif. Hasil yang didapatkan adalah perlu adanya penguatan nilai lokalitas sebagai identitas kultural masyarakat Kampung Mahmud.
Konsep Kesederhanaan Tari Renteng di Desa Saren, Nusa Penida, Klungkung, Bali Anak Agung Gde Agung Indrawan
Gelar : Jurnal Seni Budaya Vol 18, No 1 (2020)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.087 KB) | DOI: 10.33153/glr.v18i1.2988

Abstract

The Renteng dance is a group dance that is held and only taken by adult women in Saren Village, Nusa Penida, Klungkung, Bali. This dance movement is multiyear and repetitive, and the presentation, clothing and musical accompaniment is very simple. The simplicity of the form and presentation of Renteng gives rise to the beauty that provides the formalistic aesthetic experience of this dance. However, the form of a formalistic aesthetic experience has not many people understand it. The focus of the problem in this study was how the concept of simplicity in the Renteng dance in Saren village. The research discusses the concept of simplicity in the Renteng dance which can create a formalistic aesthetic experience. The purpose of this research is to obtain a conceptual depiction of this dance based on the simplicity of its shape. This type of research is descriptive-analytic using non-participant observation methods, interviews, and documentation. The results of this study, that the concept of simplicity on the Renteng dance consisted of the simplicity of the element, the simplicity of the structure, and the simplicity of the technique. The conclusion is first, the concept of simplicity of elements or elements on the Renteng dance is the simplicity of the composition of the elements contained in this dance, which includes motion, floor design, and top design, fashion, and musical accompaniment; Second, the concept of the simplicity of the Renteng dance structure is a draft whose application is composed through simple motion and repetitive patterns; Thirdly, the concept of the simplicity of the Renteng dance technique is achieved through simple means with low or uncomplicated complexity making it easy to be extracted.
Kajian Bahasa Rupa pada Batik Gendongan Lasem Motif Pohon Hayat dan Satwa Morinta Rosandini; Yuki Kireina
Gelar : Jurnal Seni Budaya Vol 18, No 1 (2020)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (10.428 KB) | DOI: 10.33153/glr.v18i1.3022

Abstract

Batik Gendongan Lasem merupakan salah satu produk budaya Indonesia yang saat ini keberadaannya sudah mulai hilang, hal tersebut terlihat dari menurunnya jumlah produksi kain batik gedongan di daerah Lasem, serta kerumitan motif serta teknik pembuatannya menambah faktor kelangkaan. Dalam upaya mengenalkan visual motif serta makna dan memaknai unsur desain yang terkandung pada batik gendongan asal lasem, kajian bahasa rupa pada motif batik ini diperlukan. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisa wimba pada unsur bagian motif batik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motif-motif pada batik gendongan asal lasem memiliki karakter stilasi primitif dan mengisahkan cerita tentang keharmonisan alam yang memiliki makna cerita tentang doa-doa kebaikan bagi pemakai (ibu dan anak). Studi visual bahasa rupa ini dapat dijadikan acuan bagi para desainer untuk mengembangkan desain motif sebagai inspirasi berkarya agar batik gendongan Lasem dapat dikenal lebih luas
Wayang Golek Ringan Pemanfaatan Limbah sebagai Pengembangan Boneka Wayang Golek Trisno Santoso
Gelar : Jurnal Seni Budaya Vol 18, No 1 (2020)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3059.819 KB) | DOI: 10.33153/glr.v18i1.2982

Abstract

Wayang Golek Ringan (Light Marionette Puppet) Waste Utilisation in Developing Wayang golek is a new modification model in making Wayang golek in order to avoid logging. The novelties in the creation of this wayang puppet are presented in its elements, namely the core material, fashion, make-up, and the connection of the limbs of the puppet. The material used in making the puppet cement paper bags, dacron, patchworks. And used styrofoam. The research used a combination method of field work including observation, interview, literature study, Particioan Art Research Technique (PART), FGD, exploration, and empirical method. The combination of the methods was used to collect, classify and analyse the data as well as in the process of creating the puppet. The main purpose of the change of the core material in making the puppet is to preserve the environment by decreasing the logging which may result in the environmental damage.Key word: Wayang golek ringan, wasteWayang Golek Ménak Sentolo pernah mengalami masa kejayaan,  tetapi kini pertunjukan wayang tersebut dapat dikatakan mati. Perlu adanya inovasi di segala hal, penelitian ini menggali dan berinovasi pada penemuan boneka wayang  besar tetapi ringan, serta menggunakan bahan utama dari limbah. Rekayasa model pembuatan boneka wayang golek baru, untuk menghindari penebangan kayu. Pembuatan boneka wayang ini mempunyai kebaruan dalam berbagai unsur yaitu; bahan utama, tata busana, tata rias, serta cara menyambung tangan pada boneka Wayang Golek. Pembuatan kepala boneka Wayang Golek memanfaatkan dahan kayu albasiyah, kemudian dikolaburasikan dengan kertas bekas pembungkus semen, dakron, kain perca, dan stereoform bekas. Metode pencapaian untuk menciptakan boneka merupakan kombinasi antara metode kerja lapangan dengan metode pengamatan, wawancara, studi pustaka, Partisipant Art Reseach Technic (PART), Focus Group Diccuscion (FGD), eksplorasi, dan empiris. Tujuan utama dari perubahan bahan utama pembuatan boneka Wayang Golek ini adalah untuk ikut melestarikan lingkungan agar tidak terlalu mudah untuk menebang pohon yang merusak lingkungan.Kata kunci: Wayang Golek Ringan, Bahan Limbah
Kajian Komponen Struktural Dan Fungsional Pada Kemeja Bermotif Batik Kontemporer Dalam Elemen Estetik Busana Sari - Yuningsih; Achmad Haldani Destiarman; Chandra - Tresnadi
Gelar : Jurnal Seni Budaya Vol 18, No 1 (2020)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.887 KB) | DOI: 10.33153/glr.v18i1.3018

Abstract

Busana pria khususnya kemeja merupakan salah satu jenis busana yang tak luput dari perkembangan tren fesyen. Penggunaan kemeja berbahan batik kontemporer telah mengalami perkembangan yang pesat, hal tersebut nampak dari tampilan visual kemeja bermotif batik yang bervariatif, bahkan beberapa diantaranya cenderung tidak biasa dan unik, terutama dalam hal elemen estetik meski secara visual masih menampilkan motif-motif klasik. Fenomena tersebut belum banyak dikaji, untuk itu kajian ini bertujuan menganalisa elemen estetik yang terdapat pada kemeja bermotif batik kontemporer. Analisis dilakukan terhadap komponen struktural dan fungsional pada kemeja bermotif batik kontemporer untuk memetakan elemen estetik yang terkandung di dalamnya. Hasil kajian ini menunjukan adaya perkembangan elemen estetik dalam komponen struktural dan fungsional kemeja bermotif batik dalam persentasi yang kecil, hal tersebut dapat dilihat dalam detail kemeja yang menampakkan modifikasi pada kerah, yoke dan saku. 
Nilai Karakter pada Struktur Simbolis Visual Topeng Panji Gaya Yogyakarta Yasin Surya Wijaya
Gelar : Jurnal Seni Budaya Vol 18, No 1 (2020)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/glr.v18i1.2772

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui simbolisme visual dalam topeng panji gaya Yogyakarta dan nilai karakter yang terkandung di dalamnya. Pendekatan penelitian digunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Penelitian dilakukan di Desa Bobung, Gunung Kidul, Yogyakarta dengan objek penelitian topeng Panji dan subjek penelitian pengrajin dan pelestari topeng. Uji keabsahan data digunakan teknik triangulasi sumber dan review informan. Data dianalisis menggunakan teknik interaktif dengan langkah reduksi data, display data, dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukan, (1) topeng panji gaya Yogyakarta tersusun atas simbolis visual yaitu jamang rujen, jamang rujen buto, jamang sada sakler, alis nanggal sepisan, alis menjangan ranggah, mata leyepan, mata kedhelen, mata thelengan, hidung walimiring, hidung pangotan, mulut prengesan, warna putih, hijau, merah, dan kuning dimana kesemua simbol tersebut adalah stilasi dari bentuk benda-benda alam. (2) Simbolis visual topeng panji terkandung nilai karakter yaitu ksatria, handal, waspada, kesatria namun jahat, kesederhanaan, kuat, gagah, halus, jujur, sabar, pemberani, tangkas, tangguh, pantang menyerah, protagonis, kasar, bijaksana, murah senyum, kesucian, kesetiaan, kesuburan, kedamaian, angkara murka, jahat, ceria, dan satria.

Page 1 of 1 | Total Record : 7